Analisis Faktor Eksploratory
Analisis Faktor Eksploratory
Diterbitkan : Ming, 13 November 2016
Penulis : Divisi Humas

Tujuan dari analisis faktor adalah untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel. Variabel yang memiliki hubungan yang tinggi akan menghasilkan sebuah pola yang baru, sehingga dapat dideskripsikan dalam bentuk yang lebih sederhana. Yuzrizal (2008) mengatakan bahwa analisis faktor ialah cara untuk menemukan kelompok variabel baru yang lebih sedikit jumlahnya dibanding variabel sebelumnya. Setiap kelompok variabel, membentuk kerangka dasar yang disebut faktor. Setiap faktor tersebut, jika diinterpretasikan akan memudahkan penentuan variabel yang sebelumnya tidak dapat diukur.

Analisis faktor sejatinya memiliki beberapa tujuan yang bergantung pada jenisnya. Namun, untuk penjelasan sebelumnya merupakan penjelasan tentang tujuan utama dari analisis faktor. Jenis yang digunakannya pun akan berbeda ketika digunakan pada bidang yang berbeda misalnya pada bidang kedokteran, ilmu sosial, ekonomi, dan lain-lain. Jenis-jenis analisis faktor terbagi atas dua yaitu Analisis Faktor Eksploratori (Exploratory Factor Analysis) dan Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis). Menurut Child (2013) dalam artikel ilmiah An Gie Yong dan Sean Pearce menjelaskan bahwa “Confirmatory Factor Analysis (CFA) attempts to confirm hypotheses and uses path analysis diagrams to represent variables and factors, whereas Exploratory Factor Analysis (EFA) tries to uncover complex patterns by exploring the dataset and testing predictions.

Child (2013) menjelaskan bahwa CFA adalah cara untuk membantu membangun teori baru karena peneliti tidak mengetahui teori atau hipotesis dan menggunakan jalur analisis diagram untuk mewakili variabel dan faktor, sedangkan EFA adalah analisis yang sebelumnya sudah terprediksi, lalu dibuat sebuah pola yang lebih kompleks. Pada penulisan artikel ini lebih difokuskan pada analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis). Secara umum, EFA merupakan analisa langkah awal pada langkah lanjutan untuk membangun sistem pengukuran yang menghasilkan suatu dasar berupa hasil agar dapat diuraikan.

Analisis faktor eksploratori membuat sebuah kelompok nilai yang memiliki banyak varian baru yang menggantikan sejumlah variable asal. Apabila sudah terbentuk, pastikan kelompok nilai tersebut memiliki sebuah data yang berupa nilai akhir. Menurut I M. Narka Tenaya (2009) dalam buku Bahan Kuliah Ekonometrika mengatakan bahwa variabel atau komponen atau faktor yang terbentuk haruslah ada datanya, yang berupa nilai skor faktor (SF) atau skor komponen. Nilai skor faktor (SF) dari variabel laten atau faktor yang terbentuk tergantung pada item atau sub-variabel penyusunnya yang akan digunakan dalam analisis lanjutan.

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa analisis faktor eksploratori akan menghasilkan suatu dasar berupa hasil yang dapat diuraikan, untuk dapat menguraikan serta mempermudah menginterpretasi hasil analisis agar memperoleh data yang pasti, maka dilakukan analisis lanjutan. Analisis lanjutan yang dimaksud seperti uji T, uji F, atau ANOVA, analisis regresi, analisis faktor lanjutan, analisis kluster. Hasil akhir pada analisis ini berupa kumpulan varibel baru dan tidak jauh berbeda seperti pada varibel awalnya. Selain itu, menurut I M. Narka Tenaya (2009) untuk mempermudah pengertian dalam analisis faktor perlu pemahaman tentang istilah-istilah seperti: komponen atau faktor, variabel, dan indikator, sub variabel, atau item. Berikut penjelasannya:

Variabel adalah data pengamatan atau data bentukan yang nilai-nilainya bervariasi secara acak atau random.
Faktor atau komponen adalah sebuah variabel bentukan yang dibentuk melalui indikator-indikator atau item-item yang teramati (obserabel variable). Karena faktor merupakan variabel bentukan maka faktor disebut variabel laten (latent variable) atau unobserabel variable. Faktor merupakan variabel baru yang bersifat unobservable variable atau variabel tidak teramati atau variabel laten atau konstruks atau ada yang menyebut non visible variable, karena sifatnya yang abstrak yaitu variabel tersebut tidak dapat diukur atau diamati secara langsung oleh peneliti. Akan tetapi, pada analisis faktor, di mana faktor merupakan kumpulan atau gabungan yang bersifat linier berbobot dari beberapa pengukuran, atau beberapa indikator, atau beberapa variabel pengamatan (obserabel variable).
Sub-variabel juga disebut variabel pengamatan (obserabel variable) atau variabel manifest, atau indikator adalah suatu konsep yang merupakan variabel yang dapat diukur atau diamati secara langsung, sehingga disebut observable variable atau variabel manifest atau indikator, atau item, dan hasil pengukurannya adalah bervariasi dan nyata.
Daftar Pustaka

Yusrizal. 2008. Pengujian Validitas Konstruk Dengan Menggunakan Analisis Faktor. Jurnal Tabularasa Pps Unimed Vol.5 No.1, Juni 2008

Child. 2013. 79 A Beginner’s Guide to Factor Analysis: Focusing on Exploratory Factor Analysis. University of Ottawa. Tutorials in Quantitative Methods for Psychology 2013, Vol. 9(2), p. 79-94.

I M. Narka Tenaya. 2009. Bahan Kuliah Bahan Kuliah Ekonometrika Program Studi Agribisnis. Laboratorium Statistika Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Nalar Artikel

Artikel Lainnya

Seminar Hasil Penelitian PMP-OMK...
Makassar, 15 Juni 2025 Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar menyelenggarakan kegiatan Seminar Hasil Penelitian sebagai...
Sel, 17 Juni 2025 | 2:15
PMP-OMK XXVIII LPM Penalaran...
Makassar, 31 Mei 2025 – Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM) telah melaksanakan salah satu...
Sen, 2 Juni 2025 | 7:29
ORIENTASI MANAJEMEN KEORGANISASIAN XXVIII
Sebentar lagi peserta akan memasuki Kegiatan Orientasi Manajemen Keorganisasian (OMK) XXVIII yang akan dilaksanakan pada : 📅 Sabtu,...
Kam, 29 Mei 2025 | 5:06
PMP-OMK XXVIII: Menempa Kesiapan...
LPM Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil menyelenggarakan rangkaian kegiatan Pelatihan Metodologi Penelitian dan Orientasi Manajemen Keorganisasian (PMP-OMK)...
Sel, 27 Mei 2025 | 1:42